Digitalisasi Iman: Strategi Katekese Kontekstual di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.53949/arjpk.v9i2.55Keywords:
Katekese Digital; Iman Kontekstual; Spiritualitas Digital; Pelayanan Pastoral Digital; Komunitas Virtual; Transformasi KatekeseAbstract
Artikel ini membahas digitalisasi iman sebagai strategi katekese kontekstual dalam merespons dinamika zaman digital yang ditandai oleh banjir informasi, budaya visual, dan pola pikir post-truth. Transformasi digital bukan hanya menuntut Gereja untuk mengubah medium komunikasi, tetapi juga memperbarui pendekatan katekese yang lebih dialogis, partisipatif, dan membentuk komunitas. Berlandaskan pada kepustakaan, pendapat ahli dan dokumen Gereja, dilengkapi dengan refleksi pastoral Gereja, artikel ini menegaskan bahwa katekis masa kini harus menjadi saksi iman, pendidik, dan rekan perjalanan spiritual yang mampu berdialog dengan budaya digital secara kritis dan berbelarasa. Katekese digital bukan sekadar transmisi kognitif iman melalui media daring, melainkan proses pembentukan spiritualitas digital yang hidup, adaptif terhadap konteks lokal, dan membangun jalinan komunitas beriman yang solider dan reflektif. Melalui pendekatan kualitatif reflektif-teologis, Kajian ini menemukan bahwa digitalisasi iman menghadirkan peluang strategis untuk mewujudkan laboratorium dialog iman yang kontekstual, tanpa kehilangan integritas ajaran. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan penguatan kompetensi teologis, digital, dan budaya bagi para katekis serta pembaruan kebijakan pastoral untuk membentuk ekosistem katekese digital yang membebaskan, menyapa, dan memberdayakan umat di tengah tantangan zaman.
References
Arasa, D. (2018). A Communication Reflection from Evangelii Gaudium: Teachings for Church Institutional Communications. Łódzkie Studia Teologiczne, 27(1), 11–35.
Bagiyowinadi, D. (2009). Merancang Katekese Inkulturatif dalam perspektif Dialog dengan Budaya Cina. Edisi: Membangun Gereja dari Konteks: esai- Esai Kontekstualisasi dalam Rangka 25 Tahun Bakti Mengajar. (A. Riyanto (ed.)). Dioma Malang.
Bevans, S. (2002). Model-Model Teologi Kontekstual. IFTK Ledalero.
Bosch, D., & Micó, J. L. (2023). Internet, Mobile Technology, and Religion. In The Handbook on Religion and Communication, 503–520.
Campbell, H. (2020). Digital Creatives and the Rethinking of Religious Authority. Routledge Press.
Christa Natalia, F., & Tarihoran, E. (2024). Media Digital Sebagai Sarana Katekese Zaman Ini. Jurnal Pastoral Dan Kateketik, VIII(2), 29–41. https://doi.org/https://doi.org/10.53949/arjpk.v8i2.16
Colina, A. M. (2010). New Media, New Evangelization: The Unique Benefits of New Media and Why the Catholic Church Should Engage Them. Slide Share. https://www.slideshare.net/slideshow/new-media-new-evangelization-the-unique-benefits-of-new-media-and-why-the-catholic-church-should-engage-them/4909952
Dendeng, L. ., Palar, D., Horohiung, D. N., Darondo, N., Wengen, N. C. O., Barangke, R., & Timomor, J. M. (2024). MENGHADIRKAN KASIH: PELAYANAN PASTORAL KONSELING UNTUK PENYANDANG DISABILITAS TUNADAKSA. ATOHEMA: Jurnal Teologi Pastoral Konseling, 1(4), 36–43.
Eilers, F. J. (1996). Communicating in Community: An Introducion to Social Communication. Logos (Divine Word) Publication.
Fransiskus. (2019). CHRISTUS VIVIT (Kristus Hidup). Dokpen KWI.
Jerome, D. (2011). Digital Media at the Service of the Word: What does Internet-mediated Communication offer the Theology of Revelation and the Practice of Catechesis? Ascholar.
Jimmy, A., Rahawarin, B., & Sendi, N. (2023). View of Peran Katekese Digital Sebagai Media Pembinaan Iman Kaum Muda Kristiani. STPKat Publisher. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.55606/lumen.v2i1.150
KWI. (2020). Direttorio per la Catechesi Departemen Dokumentasi dan Penerangan.
Nema, K. (2020). Intercultural Communication In the Life and Mission of Arnold Janssen. The Theological Journal of Sanata Dharma, 187–206. https://doi.org/https://doi.org/10.24071/jt.v9i02.2620
Nema, K., & Sari, T. Y. C. (2023). Competence of Communicating Catechists in the Post - Truth Era. International Conference on Theology, Religion, Culture, and Humanities Re Imagining Theology, Religion, Culture, And Humanities for Public Life. 1, 91–110. https://e-conf.usd.ac.id/index.php/theoicon/theoicon2023/paper/view/2512
Paul VI. (1965). Gravissium Educationis (Pendidikan yang Sangat Penting). Vatican.
Roberto, J. (2015). Reimagining faith formation for the 21st century. Life Long Faith Associates.
Sari, T. Y. ., & Sihombing, A. (2023). Katekese Umat : Memperkuat Iman - Kearifan Lokal Perspektif Tradisi Dayak Kanayatn. International Conference on Theology, Religion, Culture, and Humanities Re Imagining Theology, Religion, Culture, And Humanities for Public Life. https://e-conf.usd.ac.id/index.php/theoicon/theoicon2023/paper/viewFile/2542/400
Sparado, A. (2014). Cybertheology: Thinking Christianity in the Era of the Internet (1st ed.). Fordham University.
Stalling, C. D. (2022). Best Practices Spiritual Formation Models in the Christian Hybrid Church. Liberty University.
Tri Setiani, R. (2024). Paus Fransiskus: Jangan Kehilangan Rasa Humor dalam Studi Teologi. Imavi. https://my.imavi.org/articles/paus-jangan-kehilangan-rasa-humor
Turkle, S. (2015). Reclaiming Conversation: The Power of Talk in a Digital Age. Penguins Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Theresia Yovita Cendana Sari, Skolastika Lelu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

